Skip to main content

Paradigma Islam terhadap Lingkungan Hidup

            Lingkungan merupakan semua hal yang tercakup dalam ruang dan waktu. Semua yang ada dalam ruang dan waktu merupakan ciptaan Allah SWT  yang masing-masing memiliki manfaat bagi seluruh makhluk hidup. Makhluk hidup yang ada di bumi saling berinteraksi dan saling memenuhi kebutuhan. Dalam Islam, pemanfaatan lingkungan tidak dilarang, namun dalam pemanfaatan lingkungan harus memperhatikan kaedah dan norma-norma yang ada.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT sebagai khalifah di bumi dan diperintahkan untuk menjaga dan memelihara agar tidak berbuat kerusakan di muka bumi. Dalam QS. Ar-Rum ayat 41, secara eksplisit dijelaskan agar manusia tidak berbuat kerusakan di muka bumi, sehingga manusia harus dapat memanfaatkan dengan bijak dan bertanggungjawab terhadap lingkungan agar lingkungan tetap dalam fungsi dan tugasnya masing-masing.
Dalam pemanfaatan alam di bumi, manusia memiliki peran yang sangat berpengaruh bagi mahkluk hidup lainnya. Kemakmuran atau kerusakan di bumi, semata-mata karena ulah manusia. Bumi akan menjadi makmur jika manusia tidak mengeksploitasi atau menyia-nyiakan bumi sebagaimana yang terkandung dalam QS Al-‘Anbiya 30. Dimana dalam ayat tersebut mengandung makna agar manusia dapat beriman kepada Allah SWT dengan cara memelihara dan menjaga lingkungan, serta tidak menggunaknnya secara berlebihan.


Comments

Popular posts from this blog

Mengapa Lempeng Bumi dapat Bergerak ?

Lempeng tektonik dapat bergerak karena kepadatan relatif litosfer samudera dan karakter astenosfer yang relatif lemah. Pelepasan panas dari mantel sebagai sumber asli dari energi yang menggerakkan lempeng tektonik. kelebihan kepadatan litosfer samudera yang membuatnya menyusup ke bawah di zona subduksi adalah sumber terkuat pergerakan lempengan. Pada waktu pembentukannya, litosfer samudera pada mulanya memiliki kepadatan yang lebih rendah dari astenosfer di sekitarnya, tetapi kepadatan ini meningkat seiring dengan penuaan karena terjadinya pendinginan ( cooling down ) dan penebalan. Besarnya kepadatan litosfer yang lama relatif terhadap astenosfer di bawahnya memungkinkan terjadinya penyusupan ke mantel yang dalam di zona subduksi sehingga menjadi sumber sebagian besar kekuatan penggerak-pergerakan lempengan. Kelemahan astenosfer memungkinkan lempengan untuk bergerak secara mudah menuju ke arah zona subduksi.  Dengan ketebalan yang semakin meningkat lempeng ini tenggelam ke dalam...

Pendekatan dan Metode Dalam Pengajaran Remedial

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Peserta didik   adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran pada jalur pendidikan baik pendidikan informal, pendidikan formal maupun pendidikan nonformal, pada jenjang pendidikan dan jenis pendidikan tertentu. Peserta didik merupakan tunas penerus bangsa yang tentunya memerlukan pendidikan yang berkualitas. Dalam pendidikan, pendidik harus mampu memahami kharakteristik dari peserta didik, agar pendidik dapat memilih metode apa yang akan digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Metode yang tepat akan menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi berarti dan tepat sasaran kepada peserta didik, serta sesuai dengan tujuan umum belajar yaitu usaha untuk mendapatkan ilmu pengetahuan.

Prosedur Pelaksanaan Remedial Teaching

Pelaksanaan remedial teaching merupakan salah satu bentuk bimbingan belajar yang dapat dilaksanakan melalui prosedur sebagai berikut: 1.       Penelaah kasus kembali dan permasalahannya. Meneliti kasus dengan permasalahannya sebagai titik tolak kegiatan-kegiatan berikutnya. Tujuan penelitian kembali kasus adalah agar memperoleh gambaran yang jelas mengenai permasalahan tersebut, serta cara dan kemungkinan pemecahannya. Berdasarkan penelitian kasus akan dapat di tentukan siswa-siswa yang perlu mendapatkan remedial teaching. Dengan adanya Remedial Teaching, pendidik dapat mengetahui: